Seychelles, adalah negara terkaya di Afrika berdasarkan PDB per kapita (Purchasing Power Parity) pada tahun 2025, menurut data Dana Moneter Internasional (IMF).
Minyak dan gas terus memengaruhi kinerja ekonomi, meskipun upaya diversifikasi tetap menjadi kunci pertumbuhan jangka panjang. Negara-negara yang berinvestasi dalam infrastruktur, layanan keuangan, dan teknologi diharapkan akan melihat peningkatan dalam stabilitas ekonomi dan daya saing.
PDB per kapita mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi per penduduk. Peringkat ini, yang mencakup negara-negara yang lebih kecil seperti Mauritius dan Libya, didasarkan pada paritas daya beli (PPP), yang disesuaikan dengan inflasi dan variasi biaya untuk memberikan perbandingan standar kondisi kehidupan.
Data tersebut mencerminkan tren ekonomi dan dampak kebijakan yang membentuk sektor keuangan dan industri Afrika.
Menurut IMF, Berikut adalah 10 negara terkaya di Afrika berdasarkan PDB per kapita (PPP) di Afrika 2025 per 24 Februari.
1. Seychelles
Seychelles, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $43.070, memiliki ekonomi yang kuat yang didorong oleh pariwisata, perikanan, dan layanan keuangan. Pemerintah telah menerapkan kebijakan yang berfokus pada pariwisata berkelanjutan dan diversifikasi ekonomi, yang memastikan pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang.
2. Mauritius
Mauritius, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $33.954, telah berkembang menjadi pusat keuangan di Afrika. Ekonomi negara ini didukung oleh layanan keuangan, pariwisata, dan manufaktur. Kebijakan pemerintah menarik investasi internasional dan meningkatkan peluang bisnis.
3. Gabon
Gabon, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $24.682, mendapat manfaat signifikan dari sumber daya minyaknya. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mendiversifikasi ekonomi dengan berinvestasi dalam proyek pertambangan, pertanian, dan infrastruktur untuk mengurangi ketergantungan pada hidrokarbon.
4. Mesir
Mesir, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $21.608, memiliki ekonomi yang beragam yang didukung oleh pariwisata, pertanian, remitansi, dan manufaktur. Negara ini terus berinvestasi dalam infrastruktur dan menarik investasi asing, yang memperkuat fondasi ekonominya.
5. Botswana
Botswana, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $20.311, dikenal karena pertumbuhan ekonominya yang stabil dan strategi diversifikasi yang berhasil. Negara ini telah mengelola sumber daya berliannya secara efektif dan berinvestasi di sektor-sektor seperti pariwisata dan pertanian, yang berkontribusi pada ketahanan ekonominya.
6. Guinea Khatulistiwa
Guinea Khatulistiwa, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $20.477, sangat bergantung pada industri minyaknya. Pemerintah berupaya untuk diversifikasi ekonomi dengan meningkatkan infrastruktur dan berinvestasi di sektor pertanian dan jasa.
7. Aljazair
Aljazair, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $18.342, memiliki ekonomi yang sebagian besar bergantung pada ekspor minyak dan gas. Pemerintah menerapkan reformasi untuk mengurangi ketergantungan pada hidrokarbon dan mengembangkan sektor-sektor seperti energi terbarukan dan manufaktur.
8. Libya
Libya, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $17.597, masih sangat bergantung pada ekspor minyak. Negara tersebut menghadapi tantangan ekonomi yang terkait dengan ketidakstabilan politik, tetapi upaya berkelanjutan untuk membangun kembali infrastruktur dan mendiversifikasi ekonomi terus berlanjut.
9. Afrika Selatan
Afrika Selatan, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $16.008, memiliki ekonomi yang beragam yang mencakup pertambangan, jasa keuangan, dan manufaktur. Meskipun menghadapi tantangan seperti pengangguran dan kendala energi, investasi dalam infrastruktur dan teknologi mendorong pertumbuhan.
10. Tunisia
Tunisia, dengan PDB-PPP per kapita sebesar $14.717, diuntungkan oleh ekonomi campuran yang didukung oleh pariwisata, pertanian, dan manufaktur. Pemerintah terus menerapkan reformasi yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi bisnis dan menarik investasi asing.