Indonesia telah menetapkan target ekspor hampir $294,5 miliar pada tahun 2024 untuk mendorong perekonomian menuju target pertumbuhan 8 persen yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo optimistis ekonomi Indonesia dapat tumbuh sebesar 8% pada tahun pertamanya menjabat, melampaui angka pertumbuhan negara sebesar 5% dalam beberapa tahun terakhir. Sasaran ini berarti target ekspor akan meningkat setiap tahunnya.
Indonesia berencana untuk mencapai ekspor sebesar $294,5 miliar pada tahun 2025, peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 7,1% dari dasar ekspor tahunan sebesar $274,9 miliar pada tahun 2024.
Menteri Perdagangan Budi Santoso pada 6 Januari lalu mengatakan target ekspor nasional tahun 2025 sudah tepat mengingat situasi ekonomi global saat ini, target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan harga komoditas global.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara berencana untuk menaikkan target ekspornya hampir 7,1% tahun-ke-tahun menjadi $315,3 miliar pada tahun 2026. Pada tahun 2027, target itu akan melonjak 7,9% menjadi $340,2 miliar, dan tahun berikutnya akan melonjak hampir 8,8% menjadi $370 miliar. Pemerintahan Prabowo saat ini juga bertujuan untuk mengakhiri tahun terakhir masa jabatannya dengan ekspor sebesar $405,7 miliar pada tahun 2029, peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 9,6% dibandingkan dengan target tahun 2028.
Indonesia juga ingin memperbolehkan lebih banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (yang menyumbang 61% PDB negara) untuk memasuki pasar internasional. Indonesia telah menetapkan target ekspor senilai $19,3 miliar untuk usaha mikro dan menengah pada tahun 2025. Pada tahun 2029, ekspor dari perusahaan-perusahaan ini diharapkan mencapai sekitar $35,3 miliar, kata Budi.
Data pemerintah menunjukkan ekspor Indonesia berjumlah sekitar $241,3 miliar dalam 11 bulan pertama tahun 2024. Sektor nonmigas menyumbang $226,9 miliar, dengan bahan bakar mineral menyumbang 15,9 persen barang ekspor. Tiongkok tetap menjadi tujuan terbesar ekspor nonmigas Indonesia dengan nilai ekspor sebesar $54,4 miliar selama periode pelaporan.
Saat ini, Indonesia telah menandatangani 19 perjanjian perdagangan bebas bilateral dan multilateral, yang memberikan negara ini akses pasar yang lebih baik ke negara-negara seperti ASEAN, China, Australia, dan Jepang.